Sinopsis
MEMBAHAS TENTANG:
●Sejarah, filosofi, dan jenis-jenis Feng Shui
●Macam-macam metode ramalan dan peralatannya (luo pan, luo shu, mistar feng shui, heksagram, koin, warna, arah, angka hoki)
●Benarkah Feng Shui itu ilmiah?
●Dapatkah orang Kristen menyerap hal-hal positif dari Feng Shui?
●Bolehkah orang Kristen memasang simbol-simbol dan ornamen Feng Shui?
●Haruskah tradisi dilenyapkan?
Dalam kepercayaan Feng Shui, ornamen air mancur yang dipajang di rumah atau di kantor lebih dari sekadar penambah keindahan. Benda tersebut merupakan pembawa rezeki. Demikian juga, arah selatan itu bagus sedangkan utara jelek. Jadi, pintu masuk utama harus menghadap selatan.
Sekilas, praktik Feng Shui – kata feng berarti “angin” dan shui “air” - bermaksud membantu orang-orang agar hidup harmonis dengan alam. Sementara tujuannya adalah menata ulang nasib agar menjadi lebih baik. Bagaimana caranya? Apakah hal itu memang bisa dilakukan?
Melalui penelitian secara cermat, Daniel Tong menggali akar praktik Feng Shui dan ramalan China serta menyelidiki beberapa alat-alat bantunya, seperti Patkwa dan Luo Pan. Dalam prosesnya, ia membandingkannya dengan pengajaran Alkitab untuk memberi pedoman bagi umat Kristen.
TENTANG PENULIS:
DANIEL TONG adalah alumnus Trinity Theological College, Singapura dan menjadi pendeta Anglican Diocese of Singapore selama kurang lebih 12 tahun. Lebih dari satu dasawarsa ia mengajar mata kuliah praktik budaya Cina, yang menjadi dasar ilmu penulisan buku sebelumnya, A Biblical Approach to Chinese Traditions and Beliefs. Kerinduannya untuk menambahkan satu pelajaran dalam mata kuliahnya tentang praktik Feng Shui yang tengah populer saat ini menggerakkannya menulis buku ini. Ayah tiga anak ini adalah vikaris Chapel of Christ the Redeemer dan pendeta siswa di Sekolah Dasar St. Hilda.