Sinopsis
Buku ini berisi studi tentang sejarah politik Sumatra Barat sejak periode akhir penjajahan sampai masa kini, dengan fokus pada proses dan kadar kesungguhan orang Minangkabau berintegrasi ke dalam negara Indonesia kontemporer. Dipapar-kan perspektif lokal tentang per-tum-buhan dan perkembangan gerakan nasionalis di Indonesia, perjuangan kemerdekaan, dan trauma yang dialami rakyat Minangkabau dalam beradaptasi dengan pemerintahan Indonesia yang berlandaskan pada konsep yang sangat berbeda dari konsep-konsep yang menjiwai perjuangan anti-penjajahan di daerah itu.
Ulasan
Saya memberi rating bagus sekali terhadap buku ini karena isinya sesuai dengan hasrat saya untuk mengetahui tentang hubungan Sumatera dengan Jawa itu berkembang seperti apa, sejak masa kolonial sampai kemerdekaan dan pasca kemerdekaan. Saya bukan sejarawan, cuma anak bangsa yang selalu ingin tahu "Apa yang dirasakan orang Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Papua, Maluku, dsb. tentang Indonesia?" dan kapan atau kenapa perasaan itu ada. Setiap kali menginjakkan kaki ke sebuah daerah, maka saya harus membaca buku tentang daerah itu. Buku ini memuaskan kebutuhan saya untuk memahami tentang orang Minang dan Sumatera Barat dalam keterkaitannya dengan tokoh dan proses pendirian negara Indonesia yang dalam sejarah selalu didominasi oleh tokoh dan cerita yang terjadi di Jawa. Bagian prolog buku ini saja sudah membuat saya tersenyum, rupanya kata "Minangkabau" berasal dari legenda masyur abad 13 ketika panglima pasukan Jawa diajak adu laga kerbau dan berhasil dikalahkan. Rupanya orang Minang memang merasa selalu menang atau unggul dari Orang Jawa. Awal tahun 2011 ini saya sempat mendengar sekelompok orang Minang berdiskusi dengan semangat tentang keunggulan orang Minang dan kenapa elit politik Pusat takut mengakui keunggulan itu. Itu yang membuat saya senyum ketika membaca prolog tentang arti "Minangkabau".
1 dari 1 orang menilai cukup membantu | Apakah ulasan ini membantu? | Ya Tidak |
|