Inilah buku yang menawarkan cara lain untuk memandang hidup dan penghidupan. Sebuah cara pandang yang boleh jadi ‘baru’ bagi banyak orang—kesadaran baru tentang rezeki yang lebih menenteramkan hati. Ya, inilah buku yang menyegarkan pola pikir mengenai rezeki yang tiada henti mengalir.
Saat rezeki terasa sulit dicari, saat urusan nafkah terasa tidak mudah, dan saat masalah ekonomi serasa mendera tanpa henti, itulah saat diri perlu berbenah untuk menuju hidup yang lebih berkah. Itulah saat kita perlu menyimak nasihat dan petuah dari para ahli hikmah—seperti yang tersaji di buku ini.
Para ulama dari lintas negeri dan zaman telah mengajarkan pilihan hidup yang lebih membahagiakan daripada pilihan hidup yang sekarang banyak orang jalankan. Mereka menganjurkan pola hidup halal yang penuh dengan tawakal, yang berlimpah dengan qanaah dan bertabur dengan rasa syukur. Dengan pola hidup seperti ini rasa risau mudah terhalau, rasa tak-pernah-puas mudah terhempas, dan rasa selalu-tertekan mudah tersingkirkan. Nikmat Allah dirasa terus terulur, dan rezeki dirasa terus menghampiri.
Ajaran tentang pola pikir dan pola hidup itulah yang telah digali dari beragam kitab klasik karya para ulama, imam, dan syekh kenamaan, kemudian disajikan dalam buku ini. Mulai dari Imam al-Muhasibi, Syekh Abu Thalib al-Makki, Imam al-Ghazali, Syekh ‘Abdul Qadir al-Jailani, Syekh Ibnu ‘Atha’illah as-Sakandari, Imam Yahya al-Yamani, Syekh Ibnu Qayyim, hingga Imam al-Birgawi; semuanya mengajarkan kearifan terkait rezeki dan pencaharian—kearifan yang bisa membuat hidup kita sungguh berbeda.
Mengharap REZEKI yang LANCAR dengan SIKAP HATI yang BENAR (Sebuah Pengantar) 1. TENANGLAH SOAL REZEKI (Ibnu ‘Atha’illah as-Sakandari) 2. TAWAKAL: Kunci HATI TENANG dan HIDUP SENANG (Al-Harits al-Muhasibi) 3. BERPUAS dengan YANG ADA (‘Abdul Qadir al-Jailani) 4. RENUNGI HIDUP untuk BERSYUKUR (Ibnu ‘Atha’illah as-Sakandari) 5. BERSYUKUR agar NIKM AT TERUS TERULUR (Imam al-Ghazali) 6. CARA BAIK untuk MEMINTA dan MENCARI REZEKI yang BAIK (Ibnu ‘Atha’illah as-Sakandari) 7. TUJUH HAL yang PERLU DIJAGA oleh ORANG yang BERNIAGA (Yahya bin Hamzah al-Yamani) 8. KAIDAH-KAIDAH untuk MERAUP BERKAH dalam MENCARI NAFKAH (Abu Thalib al-Makki) 9. TUNTUNAN untuk MENGELOLA KEKAYAAN (Syekh Muhammad ‘Ali al-Birgawi) 10. MANDIRILAH dari SESAMA, BERBAGILAH dengan MEREKA (‘Abdul Qadir al-Jailani) 11. BERSABAR karena MISKIN, BERSYUKUR karena KAYA: LEBIH BAIK yang MANA? (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah) Benang Merah: SYUKUR Menambah MAKMUR