Sinopsis
Biota akuatik (air) umumnya merupakan bahan pangan bergizi tinggi. Manusia yang hidup di sekitar sungai, danau, dan laut selalu menangkap dan memungut berbagai biota akuatik untuk dikonsumsi, baik dalam keadaan mentah maupun dimasak. Bukan suatu kebetulan bila peradaban-peradaban besar tumbuh di daerah-daerah tepian sungai dan laut, seperti Sungai Nil, Gangga, Mekong, serta daerah pesisir pantai Yunani dan Italia. Dengan mengonsumsi biota akuatik, otak manusia berkembang sehingga manusia dapat melahirkan peradaban tulis, seni, ilmu dan teknologi pertanian, maritim, dan agama.
Biota akuatik mengandung protein, lemak, vitamin, karbohidrat, selenium, kalsium, magnesium, dan lain-lain. Rata-rata biota akuatik mengandung 20% protein dan kandungan lemak omega-3 yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai bahan bioaktif yang terkandung dalam biota akuatik memiliki potensi yang sangat besar bagi penyediaan pangan, bahan baku kosmetik, dan farmasi.
Selama ini, penggunaan biota akuatik masih mengandalkan kemurahan alam sehingga beberapa spesies, seperti kuda laut, teripang, dan kayu pedada dalam kondisi terancam karena penangkapan yang berlebihan, serta rusaknya habitat dan ekosistem. Oleh karena itu, budi daya biota akuatik ―terutama yang berkhasiat obat― mutlak dilakukan, baik untuk menyediakan bahan baku obat-obatan dan makanan kesehatan, maupun untuk melestarikan biota akuatik itu sendiri. Buku A to Z Budi Daya Biota Akuatik: Pangan, Kosmetik, dan Obat-obatan ini menyajikan khasiat dan pemanfaatan biota akuatik, serta teknik budi dayanya.
